Rabu, 10 Oktober 2012


HAMIL KOK KOSONG ...?????



Kehamilan adalah hal yang paling di tunggu khususnya apabila kita telah merajut Rumah tangga.. (begitu kata orang .. :) yg udah married) karena itu merupakan salah satu anugrah tersendiri dimana Tuhan sudah percaya kepada kita untuk membentuk generasi baru di duniaNya, Mempercayai Kita bahwa kita mampu. :) 
Namun walau kehamilan merupakan hal yang dipandang alami tetap terdapat banyak hal yang dinilai bersifat patologis. Salah satunya Blighted ovum. 
Pernah mendengar seorang wanita mengaku tengah hamil namun saat memeriksakan kehamilannya ternyata kosong .., ?? dan akhirnya tenar dengan nama Hamil kosong ... ?? Persepsi ini mengakibatkan sebagian orang berfikir bahwa ini kejadian mistisss .... HIHIHI ... :) tpi sebenarnya masih ada hal hal dalam kejadian ini yang bisa di jelaskan dengan medis, Dan ini merupakan salah satu makalah untuk tugas kelompok kami ..

mauu tau .., check this out about KEHAMILAN KOSONG..

1.1.       LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang alamiah dan akan menjadi hal yang fisiologis apabila yang terimplantasi dalam rahim adalah dengan adanya plasenta, kantung kehamilan, dan adanya janin yang terus berkembang sesuai dengan usia kehamilan. Namun kehamilan akkan menjadi patologik bila salah satu komponen yang berimplantasi berkurang, seperti blighted ovum yaitu dimana didalam rahim terdapat kantung kehamilan namun tidak ada janin yang berkembang. Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted ovum, terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester pertama. (sarwono prawirohardjo, 2008 : 460)

1.2.       TUJUAN
a.             Tujuan umum
Mahasiswa mengetahui konsep kehamilan normal dan kehamilan patologik akibat blighted ovum dan mengetahui asuhan kebidanan terhadap kasus tersebut
b.             Tujuan khusus
Ø   Mahasiswa mampu mengkaji dan menganamnesa ibu hamil dengan blighted ovum.
Ø   Mahasiswa mampu membuat diagnosa berdasar keadaan klien.
Ø   Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan atas kasus blighted ovum.
Ø   Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan yang dibuat.
Ø   Mahasiswa mampu mengevaluasi setiap tindakan yang dilakukan terhadap klien.

1.3.       MANFAAT
a.              Memberikan  manfaat bagi ibu hamil mengenai apa yang dimaksud dengan blighted ovum dan meningkatkan kesadaran agar para ibu hamil dan calon orang tua merencanakan dengan baik untuk kehamilanya.
b.             Memberikan pengetahuan kepada bidan tentang blighted ovum dan cara penatalaksanaannya sehingga bisa menangani dengan baik kasus tersebut.



BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1.       DEFINISI
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik) merupakan kehamilan patologik, dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Di samping mudigah, kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui tentang kehamilannya.

2.2.       ETIOLOGI
Ø    Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel sperma (kualitas sel telur yang tidak bagus.)
Ø    Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum
Ø    Faktor usia
Semakin tinggi usia suami atau istri, semakin tinggi pula peluang terjadinya blighted ovum.
Ø   Pola hidup yang tidak sehat.


2.3.         TANDA DAN GEJALA
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk:
·                Periode menstruasi terlambat
·                Kram perut
·                Bercak perdarahan
·                Tes kehamilan positif pada saat gejala ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan
·                Hampir sama dengan kehamilan normal
·                Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat)
·                Tidak sengaja ditemukan dengan USG

2.4.       MANIFESTASI KLINIS
Ø    Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan
Ø    Kantung kehamilan terlihat jalas, tes kehamilan urin positif
Ø    Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6-7 minggu.

2.5.       PATOGENESIS
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi  bertemu sperma. Namun dengan berbagai penyebab (diantaranya kualitas  telur/sperma yang buruk atau terdapat infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahawa sudah terdapat hasil konsepsi didalam rahim. Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya.

2.6.       PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ø    Tes kehamilan: Positif
Ø    Pemeriksaan DJJ
Ø    Pemeriksaan USG abdominal atau transvaginal akan mengungkapkan ada tidaknya janin yang berkembang dalam rahim

2.7.       DIAGNOSIS
1.             Anamnesis (tanda - tanda kehamilan)
2.             Pemeriksaan fisik
a.             Pemeriksaan fisik umum : Keadaan umum, TTV, jika keadaan umum buruk lakukan resusitasi dan stabilisasi segera.
b.             Pemeriksaan genikologi : Ada tidaknya tanda akut abdomen jika memungkinkan, cari sumber perdarahan, apakah dari dinding vagina atau dari jaringan servik.
c.              Jika diperlukan ambil darah untuk pemeriksaan penunjang
d.             Pemeriksaan vaginal touche: bimanual tentukan besat dan letak uterus, tantukan juga apakah satu jari pemeriksa dapat dimasukkan kedalam ostium dengan mudah atau tidak.
3.             Pemeriksaan penunjang (USG)
Diagnosis kehamilanan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan kantong kuning telur.

2.8.       PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN
Penatalaksanaan dari kejadian blighted ovum adalah kuretase dan dilatasi kemudian mengatasi penyebabnya. Sementara pencegahannya :
Ø    Menghindari terinfeksinya virus TORCH ke dalam tubuh. Selain imunisasi, ibu hamil pun harus selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggalnya.
Ø    Sembuhkan dahulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu pastikan bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan kehamilan.
Ø    Melakukan pemeriksaan kromosom
Ø    Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat prakonsepsi.
Ø    Periksakan kehamilan secara rutin.







BAB IV
PENUTUP

4.1.       KESIMPULAN
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Terdapat kantung kehamilan tetapi tidak ada janin yang berkembang. Penyebabnya antara lain :
·                Kelainan kromosom 
·                Infeksi dari torch
·                Faktor usia
Sedangkan tanda dan gejalanya adalah seperti kehamilan normal biasa, pemeriksaan pasti dari blighted ovum adalah dengan USG. Apabila sudah diketahui secara pasti penatalaksanaanya adalah dengan curetase dan dilatasi.

4.2.       SARAN
Diharapkan kepada para calon orang tua  untuk benar benar merencanakan kehamilanya dengan baik yaitu dengan pola hidup sehat, imunisasi dan selalu memeriksakan kehamilanya dengan rutin sebagai deteksi dini dan bagi tenaga kesehatan agar mengetahui tanda dan gejala blighted ovum agar bisa mendeteksi dengan dini kejadian ini dan bisa memberikan asuhan kebidanan yang tepat.
















DAFTAR PUSTAKA

1.         Doenges M. E. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC.
2.         Hanifa W. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
3.         Mochtar R. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Ed 2. Jakarta: EGC
4.         Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC
5.         Blighted ovum (kehamilan kosong) .2011. diakses pada tanggal 21 juni 2012, dari http://yandrifauzan.blogspot.com/
6.         Toxoplasmosis penyebab blighted ovum. 2011. Diakses tanggal 21 juni 2012, dari http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html
7.      Blighted ovum .2011. diakses pada tanggal 21 juni 2012, dari http://www.scribd.com/doc/75950642/Blighted-Ovum