HAMIL KOK KOSONG ...?????
Kehamilan adalah hal yang paling di tunggu khususnya apabila kita telah merajut Rumah tangga.. (begitu kata orang .. :) yg udah married) karena itu merupakan salah satu anugrah tersendiri dimana Tuhan sudah percaya kepada kita untuk membentuk generasi baru di duniaNya, Mempercayai Kita bahwa kita mampu. :)
Namun walau kehamilan merupakan hal yang dipandang alami tetap terdapat banyak hal yang dinilai bersifat patologis. Salah satunya Blighted ovum.
Pernah mendengar seorang wanita mengaku tengah hamil namun saat memeriksakan kehamilannya ternyata kosong .., ?? dan akhirnya tenar dengan nama Hamil kosong ... ?? Persepsi ini mengakibatkan sebagian orang berfikir bahwa ini kejadian mistisss .... HIHIHI ... :) tpi sebenarnya masih ada hal hal dalam kejadian ini yang bisa di jelaskan dengan medis, Dan ini merupakan salah satu makalah untuk tugas kelompok kami ..
mauu tau .., check this out about KEHAMILAN KOSONG..
mauu tau .., check this out about KEHAMILAN KOSONG..
1.1.
LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang alamiah dan akan menjadi hal yang fisiologis
apabila yang terimplantasi dalam rahim adalah dengan adanya plasenta, kantung
kehamilan, dan adanya janin yang terus berkembang sesuai dengan usia kehamilan.
Namun kehamilan akkan menjadi patologik bila salah satu komponen yang
berimplantasi berkurang, seperti blighted ovum yaitu dimana didalam rahim
terdapat kantung kehamilan namun tidak ada janin yang berkembang. Penyebab
utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted ovum,
terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester
pertama. (sarwono prawirohardjo, 2008 : 460)
1.2.
TUJUAN
a.
Tujuan umum
Mahasiswa
mengetahui konsep kehamilan normal dan kehamilan patologik akibat blighted ovum
dan mengetahui asuhan kebidanan terhadap kasus tersebut
b.
Tujuan khusus
Ø Mahasiswa mampu mengkaji dan menganamnesa ibu
hamil dengan blighted ovum.
Ø Mahasiswa mampu membuat diagnosa berdasar keadaan
klien.
Ø Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan atas
kasus blighted ovum.
Ø Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan
yang dibuat.
Ø Mahasiswa mampu mengevaluasi setiap tindakan yang
dilakukan terhadap klien.
1.3.
MANFAAT
a.
Memberikan manfaat bagi ibu hamil mengenai apa yang
dimaksud dengan blighted ovum dan meningkatkan kesadaran agar para ibu hamil
dan calon orang tua merencanakan dengan baik untuk kehamilanya.
b.
Memberikan
pengetahuan kepada bidan tentang blighted ovum dan cara penatalaksanaannya
sehingga bisa menangani dengan baik kasus tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.
DEFINISI
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi
tidak ada janin di dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik)
merupakan kehamilan patologik, dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Di
samping mudigah, kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk. Seorang wanita
yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat
menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara
mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan
baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah
dibuahi menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel
berkembang membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu
sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita
tersebut mengetahui tentang kehamilannya.
2.2.
ETIOLOGI
Ø
Kelainan kromosom pada saat proses
pembuahan sel telur dan sel sperma (kualitas sel telur yang tidak bagus.)
Ø
Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan
penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum
Ø
Faktor usia
Semakin tinggi usia suami atau istri,
semakin tinggi pula peluang terjadinya blighted ovum.
Ø
Pola hidup yang tidak sehat.
2.3.
TANDA DAN GEJALA
Blighted ovum sering tidak menyebabkan
gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk:
·
Periode menstruasi terlambat
·
Kram perut
·
Bercak perdarahan
·
Tes kehamilan positif pada saat gejala ditemukan setelah akan tejadi
keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan
·
Hampir sama dengan kehamilan normal
·
Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram
perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat)
·
Tidak sengaja ditemukan dengan USG
2.4.
MANIFESTASI KLINIS
Ø
Pada awal kehamilan berjalan baik dan
normal tanpa ada tanda-tanda kelainan
Ø
Kantung kehamilan terlihat jalas, tes
kehamilan urin positif
Ø
Blighted ovum terdeteksi saat ibu
melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6-7 minggu.
2.5.
PATOGENESIS
Pada saat pembuahan, sel
telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun dengan
berbagai penyebab (diantaranya kualitas telur/sperma yang buruk atau
terdapat infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil
konsepsi ini akan tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil
konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai
pemberitahuan bahawa sudah terdapat hasil konsepsi didalam rahim. Hormon yang
dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala
kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada
umumnya.
2.6.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ø
Tes kehamilan: Positif
Ø
Pemeriksaan DJJ
Ø
Pemeriksaan USG abdominal atau
transvaginal akan mengungkapkan ada tidaknya janin yang berkembang dalam rahim
2.7. DIAGNOSIS
1.
Anamnesis (tanda - tanda kehamilan)
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Pemeriksaan fisik umum : Keadaan umum, TTV, jika
keadaan umum buruk lakukan resusitasi dan stabilisasi segera.
b.
Pemeriksaan genikologi : Ada tidaknya tanda akut
abdomen jika memungkinkan, cari sumber perdarahan, apakah dari dinding vagina
atau dari jaringan servik.
c.
Jika diperlukan ambil darah untuk pemeriksaan penunjang
d.
Pemeriksaan vaginal touche: bimanual tentukan besat dan letak uterus,
tantukan juga apakah satu jari pemeriksa dapat dimasukkan kedalam ostium dengan
mudah atau tidak.
3.
Pemeriksaan penunjang (USG)
Diagnosis kehamilanan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia
6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16
milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak,
adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis
kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan bila pada kantong gestasi yang
berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya struktur mudigah dan
kantong kuning telur.
2.8.
PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN
Penatalaksanaan dari kejadian blighted ovum
adalah kuretase dan dilatasi kemudian mengatasi penyebabnya. Sementara pencegahannya
:
Ø
Menghindari
terinfeksinya virus TORCH ke
dalam tubuh. Selain imunisasi, ibu hamil pun harus selalu menjaga kebersihan
diri dan lingkungan tempat tinggalnya.
Ø
Sembuhkan
dahulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah itu pastikan bahwa calon
ibu benar-benar sehat saat akan merencanakan kehamilan.
Ø
Melakukan pemeriksaan kromosom
Ø
Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun
disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat
prakonsepsi.
Ø
Periksakan kehamilan secara rutin.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Blighted ovum adalah
keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada janin di dalam
kandungan. Terdapat kantung kehamilan tetapi tidak ada janin yang berkembang.
Penyebabnya antara lain :
·
Kelainan kromosom
·
Infeksi dari torch
·
Faktor usia
Sedangkan tanda dan
gejalanya adalah seperti kehamilan normal biasa, pemeriksaan pasti dari
blighted ovum adalah dengan USG. Apabila sudah diketahui secara pasti
penatalaksanaanya adalah dengan curetase dan dilatasi.
4.2.
SARAN
Diharapkan kepada para calon
orang tua untuk benar benar merencanakan
kehamilanya dengan baik yaitu dengan pola hidup sehat, imunisasi dan selalu
memeriksakan kehamilanya dengan rutin sebagai deteksi dini dan bagi tenaga
kesehatan agar mengetahui tanda dan gejala blighted ovum agar bisa mendeteksi
dengan dini kejadian ini dan bisa memberikan asuhan kebidanan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Doenges
M. E. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC.
2.
Hanifa
W. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
3.
Mochtar
R. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Ed 2. Jakarta: EGC
4. Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta:EGC
5. Blighted ovum (kehamilan kosong) .2011.
diakses pada tanggal 21 juni 2012, dari http://yandrifauzan.blogspot.com/
6. Toxoplasmosis penyebab
blighted ovum. 2011. Diakses tanggal 21 juni 2012, dari http://ferryfawziannor.blogspot.com/2011/08/toxoplasmosis-penyebab-blighted-ovum.html
7. Blighted ovum .2011. diakses pada tanggal
21 juni 2012, dari http://www.scribd.com/doc/75950642/Blighted-Ovum