Selasa, 21 Januari 2014

Naruto Chapter 661 - Dunia yang Gagal

Teks Version by Beelzeta

Ichibi
telah masuk sepenuhnya ke dalam patung
raksasa itu, disusul dengan Nibi, Sanbi, satu
per satu bijuu sesuai urutan berhasil Madara
hisap tanpa ada masalah berarti. "Maafkan
aku, Bee.." tampak Hachibi juga berhasil
dihisap. "Aku mengandalkanmu, bocah
Gaara.." pikir Kyuubi di saat-saat terakhirnya,
sebelum ia juga benar-benar terhisap.
"Ini.. mustahil.." ucap para shinobi. Dari
kejauhan, mereka hanya bisa melihat dengan
tatapan tak percaya, ketakutan. "Semuanya
telah dihisap!!" ucap salah seorang dari
mereka.
"Untuk level kekuatanku saat ini, sepertinya
memang hanya itu yang bisa kuperbuat.."
ucap Madara, yang berdiri di atas kepala
pastung raksasa itu.
"Yah, kau memang lebih cepat dari Obito,
tapi tetap saja kau butuh lebih dari beberapa
detik.." ucap Zetsu putih, yang berada di
bawah.
"Santai sekali caramu berbicara, padahal kau
cuma bagian dari eksperimen yang gagal.."
ucap Madara.
"Zetsu Hitam dijuluki sebagai Dokusetu,
sementara Zetsu Hutih dijuluki Jousetsu
(Banyak Bicara) jadi mau bagaimana lagi?"
ucap Zetsu putih.
Untuk sesaat Madara terdiam, kemudian, ia
bertanya, "Ngomong-ngomon g, bagaimana
jalannya pertarungan di sana?" lalu Zetsu
putih menjawab, "Secara mengejutkan
'bagian dalamnya' cukup bagus, semuanya
ada di bawah kendali.."
"!!!" Madara terkejut, seseorang dengan
sangat cepat tiba-tiba saja sudah ada di
belakangnya. Edo Tensei hokage kedua.
Hokage kedua muncul, menggunakan
Hiraishin Giri, mengarahkan kunai untuk
menusuk tubuh Madara.
Sayangnya, serangan hokage kedua masih
belum cukup cepat. Madara menepis tangan
hokage kedua dan balas menyerang.
Di sisi Gaara, ia bergegas menuju tempat
Naruto masih rebah. "Sekarang adalah
kesempatanku!" Gaara kemudian
menggendongnya dan sebisa mungkin
menjauhkannya dari tempat itu. "Aku tak
akan membiarkanmu mati!" ucap Gaara
dalam hati. "Tidak akan!!" ucapnya lagi.
Kembali ke sisi Madara, entah bagaimana
hokage kedua kini sudah tampak rebah,
dengan besi-besi hitam menusuk dirinya.
Sementara, Madara berdiri tegak di
hadapannya.
"Bertindak saat musuhmu berpikir kalau dia
sudah menang, kalau ingatanku benar, kau
sering melakukan hal itu, kan.." ucap Madara.
"Selalu menjadi orang yang pintar, mencoba
untuk mencari keuntungan saat aku
bertarung menghadapi anak-anak itu.."
"Fufufu.. tapi sepertinya langit masih
berpihak padaku.." Madara tertawa.
"Pernah dijuluki sebagai shinobi tercepat,
tapi coba lihat betapa menyedihkannya
dirimu saat ini.." hokage kedua tak berdaya
sama sekali. "Ada alasan kenapa kakakmu
tak bisa mengeluarkan kekuatanmu yang
sesungguhnya.."
"Mungkin ini kebetulan.. mungkin juga
takdir.. yang pasti perbedaan kekuatan
antara kita sudah sangat jauh saat ini.
Terlebih, aku telah mendapat mata baru.. "
Madara sangat yakin dengan kekuatannya.
Di sisi Sasuke, tampak kini ia sedang berada
di atas elangnya, bergerak mendekat ke
pusat pertempuran dengan membawa
sesuatu yang baru.
Flashback..
"Tunggu!" hokage pertama yang tak bisa
bergerak akibat batangan besi hitam itu
memanggil Sasuke. "Uchiha muda, biarkan
aku.. memberimu sebuah jutsu.." ucapnya.
Sasuke menghentikan langkahnya dan
berbalik ke arah Hashirama, "Sebuah jutsu?"
"Ya.." ucap Hashirama. "Madara telah
mengambil chakra senjutsu milikku, jutsu
yang akan kuberikan ini adalah teknik untuk
mengikatnya.." jelasnya.
"kalau begitu kurasa sebaiknya kau saja
yang melakukannya, kau kan Edo Tensei..
yang paling ingin kulakukan sebenarnya
adalah mencabut besi-besi hitam yang
menusukmu itu.." ucap Sasuke.
"Besi-besi ini telah menembus titik pusat
chakraku, yang artinya tak akan ada
kesempatan bagiku untuk memulihkan
chakra kembali. Dan kurasa.. menyentuhnya
bukanlah pilihan yang tepat.." ucap
Hashirama. "Aku akan mentransfer seluruh
chakraku yang tersisa padamu, tolong
hentikan Madara.."
"Kenapa memintaku, seorang Uchiha?"
Sasuke masih ragu.
"Kau mengingatkanku padanya.. adik
Madara.. Uchiha Izuna.." ucap Hashirama.
"Lalu memangnya kenapa? apa itu ada
hubungannya dengan menghentikan
Madara?"
"Madara sebenarnya orang yang baik, ia
sangat mencintai adiknya.. itulah kenapa aku
akan mempercayakan kesempatan ini
padamu.. kalau yang melakukannya adalah
kau, mungkin kau akan bisa
menghentikannya tanpa menggunakan
kekerasan.."
Sasuke kemudian terdiam.
"Sekarang, berdirilah di depanku.." pinta
Hashirama, dan flashback pun berakhir.
Kembali ke sisi Madara, tampak hokage
kedua masih dalam suatu kondisi di mana ia
tak bisa melepaskan diri.
"Jujur saja, sudah lama sekali aku
menantikan saat ini.." ucap Madara. "Kau..
kaulah yang sudah membunuh Izuna.."
"Sekarang aku tak lebih dari sekedar mayat
hidup, apapun yang kau lakukan saat ini
padaku akan percuma saja.." ucap hokage
kedua. "Kenapa kau begitu ingin hidup
kembali? zaman kita sudah lama berakhir.."
"Aku ingin menerushkan Hashirama yang
telah gagal.. dalam menciptakan negara.."
ucap Madara. "Negara yang sudah berada di
ambang kematian membutuhkan penawar.."
"Lalu maksudmu.. Mugen Tsukuyomi itu
adalah penawar?"
"Tepat sekali.." ucap Madara. "Negara yang
Hashirama ciptakan penuh dengan
pertentangan yang memalukan. Orang-orang
mencari kedamaian, namun di saat yang
sama menimbulkan peperangan.."
"Itulah dua sisi yang hanya dimiliki oleh
manusia. Mencari kedamaian melalui
pertumpahan darah, seolah telah menjadi
seperti dua sisi pada koin yang sama.."
Madara kemudian teringat akan saat-saat
terakhirnya dulu, detik-detik terakhir ketika
Hashirama mengalahkannya. Saat itu,
Hashirama berkata padanya, "Tak peduli
meski itu temanku, saudaraku, atau bahkan
anakku.. pengkhianat desa tak bisa
dimaafkan.."
"Untuk melindungi sesuatu, hal lain harus
dikorbankan.." itulah inti yang masih Madara
ingat sampai saat ini.
"Begitulah, kalau bukan seperti itu, kita sebut
saja sebagai.. dunia impian.."
"Tujuanmu cukup jelas.." hokage kedua
memasang senyuman tak jelas. "Tapi.."
"Itu bukanlah mimpi yang seharusnya kau
kendalikan!!" hokage kedua menyemburkan
api yang kemudian membakar tangan kiri
Madara. Dan bersamaan dengan itu, Sasuke
yang sudah dekat melompat dari atas
burungnya.
"Sekarang!" Sasuke bersiap.
"!!" Madara cepat, menggunakan Rinegannya
dan tiba-tiba saja Sasuke tak bisa bergerak.
Entah bagaimana, Sasuke Madara buat tak
bisa menggerakkan seujung jari pun.
"Dunia ini.. dunia yang diciptakan oleh
Hashirama.. penuh dengan hal-hal ganjil dan
ketidak konsistenan.." ucap Madara.
"SIal.. apa-apaan ini!?" dalam hati Sasuke tak
mengerti dengan apa yang tubuhnya alami.
"Untuk melindungi sesuatu, kau harus
mengorbankan hal lain.." Madara yang telah
memadamkan api di tangan kirinya
mencabut pedang Sasuke yang tadi terjatuh,
kemudian mengarahkannya tepat ke jantung
Sasuke.
"Jangan melakukan itu, Madara!!" ucap
Tobirama. "Itu hanya akan.."
Jlebb... Madara tak peduli. Madara menembus
jantung Sasuke dengan pedangnya sendiri.
"Tak peduli meski itu temanku, saudaraku,
atau bahkan anakku.."
"Aku sudah memberimu banyak waktu
untuk melakukan sesuatu.." ucap Madara.
"menyedihkan sekali.."

bersambung 662 :)

0 komentar:

Posting Komentar