Rabu, 29 Januari 2014

Versi Teks Naruto 662 "Akhir yang Sebanarnya"


#Cepatlah Gaara!
(Naruto masih digendong Gaara, sementara Sasuke juga tengah tertusuk pedangnya sendiri)
Tobirama: (tengkutap, menengok keatas) "Sialan kau, Madara!"

Madara: "..."

Sasuke: (masih tertusuk diuadata) "Uhuk, uhuk!" (batuk darah)


(Tiba-tiba terlihat patung seribu tangan yang sepertinya milik Hashirama disekitar kerumunan Ninja Aliansi)
Ninja 1: "Mahluk itu datang lagi!!"

SFX: Duaarr! Pukul! Pukul!
(Tapi anehnya mahluk beras itu malah menyerang Ninja Aliansi membuat mereka semua terpental jauh)
Ninja Aliansi: "Gyyaaaahhh!!" (terpental)

Raikage: "!!"

(Mahluk itu terus meninju Ninja Aliansi)
Mei: "Gh! Jutsuku tidak mau keluar! [Chakraku sudah...]"

Oonoki: (terengah) "Aku tak percaya, dia mencoba menghentikan kita!"

Sakura: (didekat Tsunade) "Sebenarnya apa itu?"

Tsunade: "Siapa yang menggunakan Mokuton?"

(Terlihat seseorang dari atas patung kayu itu)
???: "Sudah kubilang, aku takkan membiarkan kalian pergi dengan mudah. Apa ini artinya... Tidak ada seorangpun yang mau menjawab pertanyaanku dengan serius?"


???: "Aku bertanya pada kalian, bagaimana rasanya kalau pipis?"

SFX: Klak! Klaik! Klak!
(Bersamaan dengan itu beberapa kepala yang terdapat pada kepala raksasa katu itu membuka mulutnya)
(Baiklah bisa tebak siapa pria itu? Mirip dengan prediksi Narutonian, dia adalah Zetsu Spiral, ya Zetsu spiral akhirnya muncul di medan pertempuran)


Zetsu Spiral: "Hmmm.. Sepertinya rasanya (pipis) mirip seperti... orang yang habis membunuh seseorang..."

Mifune: (melihat 5 kepala yang hendak mengeluarkan sesuatu) "Semua jenis Elemen bersamaan...! [bahaimana cara mengatasinya...!?]"

Hiruzen: (melakukan segel tangan) "Aku tahu!"

SFX: Whuusshhh! Sembur!
(Masing-masing dari 5 kepala itu memang benar mengeluarkan elemen, ya 5 elemen disemburkan bersamaan, Api, Air, Petir, Tanah, dan mungkin angin)
(Namun begitu, Hiruzen tak mau kalah, dia membuat beberapa bunshin yang juga masing-masing mengeluarkan 5 elemen yang berbeda)
SFX: Jreeennngg!
(Nampak serangan itu berhasil di redam, Hiruzen berdiri didepan Konoha 11)
Zetsu Spiral: "Kau menggunakan jutsu yang sama untuk meredamnya..."

Ino: (berdiri di samping Shika dan Chou) "Huuhh, hampir saja.."

Kiba: (berdiri ditengah Shino dan Hinata) "Heheh, jangan remehkan Hokage Ketiga!"

Shikamaru: "[Semuanya mulai kehabisan chakra. Memang hanya Edo Tensei Sandaime yang bisa melakukan sesuatu...]"

Hiruzen: (berdiri membelakangi Shikamaru) "Jika Sandaime kalah, semuanya berakhir... Dan sebelum memikirkan Madara, kita harus berurusan dengan orang ini dulu..."

Sakura: "Jujur saja, Tsunade-sama, Aku, dan bahkan Zhizune-sensei... tidak bisa melakukan Jutsu medis lagi."

Oonoki: "[Kita terlalu banyak menggunakan Jutsu andalan masing-masing, tapi tak ada waktu untuk berpikir hal lain, kita hanya bisa menyerahkan Madara pada nak Naruto disana."

(Sementara itu, terlihat Oro, Karin dan Suigetsu bersembunyi di batu yang sama tinggunya dengan mereka)
Suigetsu: "Sekarang kesempatan kita Oro-sama.."

Oro: "Masih belum... Musuh ini..." (melihat ke Zetsu Spiral secara sembunyi-sembunyi)

(Tiba-tiba Karin menyedari sesuatu)
Suigetsu: "Ssssssssssttt! Jangan berisik!"

Karin: (shock, memegangi kepalanya) "Ini... Tak mungkin! Tak mungkin!"

Juugo: "Ada apa?"

Karin: "Sa... Sas..."

Juugo: "Apa yang terjadi dengan Sasuke?"

Oro: "Kita memang harus cepat!"

(Scene pindah ke Ino-Shika-Cho dkk.)
Ino: (menyedari sesuatu) "!!"

Shikamaru: "Kenapa Ino?"

Kiba: (juga merasakan sesuatu) "!!"

Hinata: "Eh?"

Zetsu Spiral: (dari atas) "!!"

(Yap! Terlihat Gaara hendak mendarat di dekat Sakura dkk)
Ninja Suna: (melihat keatas) "Gaara-sama!" 

Gaara: "Disana!"

(Gaara mendarat didepan Sakura, Shizune dan Tsunade yang terlihat kelelahan)
SFX: Whuss!
(Sakura langsung dengan cepat mendekati Naruto yang masih dibaringkan di pasir Gaara)
Gaara: "Tidak ada waktu untuk bicara! Hokage, ikut kami! Naruto harus disembuhkan di perjalanan."

Tsunade: "Aku sudah tak punya chakra lagi untuk mengguanakan Jutsu Medis. Bawa Sakura bersamamu, dia masih punya sedikit chakra"

Sakura: "Apa yang mereka lakukan pada Naruto?!"

Oonoki: (melihat dari agak jauh) "Apa yang terjadi? Ini gawat sekali!"

Gaara: (menggertak) "Ikut saja! Jangan protes dulu! Aku akan menjelaskan nanti!"

Tsunade: "Sakura, naik ke pasir itu!"


Hinata: "Apa Naruto-kun ada didekat disini?"

Kiba: "Ya! Disebelah sana! (menunjuk ke tempat Naruto) Kenapa dengan Byakuganmu!? Apa dia sudah mengalahkan Madara?"

Hinata: (memaksa menggunakan Byakugan) "..." (menoleh-noleh)

(Hinata berhasil melihat Naruto dari jauh, ia sedang di rawat Sakura)
Hinata: (kaget) "!!?"

(Sontak hinata berlari sampil terus melihat Naruto dengan Byakugannya)
Hinata: "Detak Jantung Naruto... Melemah...!" (berlari)

Hinata: "Naruto-kun!" (terjatuh)

Ninja Aliansi: (melihat Hinata terjatuh) "Kau tidak apa-apa?!"

Hinata: (tersungkur di tanah) "Niisan.. Tolong lindungi Naruto!! Padahal aku sudah berjanji untuk melindungi Naruto!!"

(Sementara itu terlihat Zetsu Spiral masih ada diata monster patung kayu, tiba-tiba muncul klon Zetsu Putih dari bawah didekatnya)
SFX: Zuzuzuzuz!
Zetsu Putih: (muncul dari bawah) "Naruto Uzumaki, Dia dari klan Uzumaki, dia masih bisa bertahan."

Zetsu Spiral: "!"

Zetsu Putih: "Tapi, sudah tidak ada yang perlu dilakukan dengannya lagi. Jinchuuriki akan mati saat Bijuunya diambil dari mereka"

Zetsu Spral: "Memang itu sudah menjadi hukum yang mutlak"


(Scene kembali berpindah ke Madara dan Sasuke)
SFX: Poofff!
(Gedou Mazou dihilangkan, Madara berlari menuju Sasuke yang terjatuh agak jaug darinya)
Sasuke: (jatuh ketanah) "Aww!"

Madara: (berlari menuju Sasuke) "Kau sekarang punya mata itu, itu bukti kalau kau telah kehilangan banyak hal dan sepertinya kau tangah mencari sesuatu."

(Madara berhenti didepan Sasuke yang masih terperungkup ditanah)
Madara: "Tapi sesuatu yang tengah kau cari itu akan segera berakhir. Kau kehilangan dirimu sendiri. Inilah akhir yang sebenarnya"

Sasuke: "Ghh"

(Sasuke mencoba berdiri)


Madara: "..."

(Sasuke membayangkan itachi saat berkata "Kau bisa mengubah Ibu dan Ayah kita... Dan juga Uchiha...", kata Itachi saat hendak menghilang dari Edo Tensei)
Sasuke: (teriak) "Aku tak boleh mati disini! Aku tak boleh.. Mati.. Wooaaaaahhhh!!!"

(Sasuke mencoba berdiri, namun apa daya dia tak sanggup lagi, ia pun terjatuh kembali)
Madara: (melihat Sasuke) "..."

SFX: Tancap!
(Madara menancapkan pedang Sasuke ke tanah, berbalik arah, dan kemuadian pergi meninggalkan Sasuke)


Sasuke: (muntah darah di tanah) "[Aku harus membangun desa yang sesungguhnya... Sampai aku mendemonstrasikan apa itu Kage yang sebenarnya...] Aku..."


(Secara bersamaan scene menunjukan Naruto dan Sasuke yang sedang sekarat)
Sasuke: "Tidak boleh mati!"

(Beda dengan Sasuke yang sendirian, Naruto sedang di sembuhkan oleh Sakura yang menaiki pasir terbang Gaara yang hendak menuju suatu tempat)
Sakura: "Bertahanlah! Kau tak boleh mati! Kau kuat! Kau akan... Kau akan selamat!"

(Sakura sekuat tenaga menyembuhkan Naruto dengan Jutsu medisnya)
Sakura: "Chakraku hampir..."

(Sementara itu ditempat Karin dkk)
Suigetsu: "?"

Karin: "Sasuke akan... Sasuke benar-benar akan... akan..."

(Diwaktu yang bersamaan)
Sakura: "Dalam kondisi seperti ini Naruto akan... "

Karin/Sakura: "...mati"

Selasa, 21 Januari 2014

Naruto Chapter 661 - Dunia yang Gagal

Teks Version by Beelzeta

Ichibi
telah masuk sepenuhnya ke dalam patung
raksasa itu, disusul dengan Nibi, Sanbi, satu
per satu bijuu sesuai urutan berhasil Madara
hisap tanpa ada masalah berarti. "Maafkan
aku, Bee.." tampak Hachibi juga berhasil
dihisap. "Aku mengandalkanmu, bocah
Gaara.." pikir Kyuubi di saat-saat terakhirnya,
sebelum ia juga benar-benar terhisap.
"Ini.. mustahil.." ucap para shinobi. Dari
kejauhan, mereka hanya bisa melihat dengan
tatapan tak percaya, ketakutan. "Semuanya
telah dihisap!!" ucap salah seorang dari
mereka.
"Untuk level kekuatanku saat ini, sepertinya
memang hanya itu yang bisa kuperbuat.."
ucap Madara, yang berdiri di atas kepala
pastung raksasa itu.
"Yah, kau memang lebih cepat dari Obito,
tapi tetap saja kau butuh lebih dari beberapa
detik.." ucap Zetsu putih, yang berada di
bawah.
"Santai sekali caramu berbicara, padahal kau
cuma bagian dari eksperimen yang gagal.."
ucap Madara.
"Zetsu Hitam dijuluki sebagai Dokusetu,
sementara Zetsu Hutih dijuluki Jousetsu
(Banyak Bicara) jadi mau bagaimana lagi?"
ucap Zetsu putih.
Untuk sesaat Madara terdiam, kemudian, ia
bertanya, "Ngomong-ngomon g, bagaimana
jalannya pertarungan di sana?" lalu Zetsu
putih menjawab, "Secara mengejutkan
'bagian dalamnya' cukup bagus, semuanya
ada di bawah kendali.."
"!!!" Madara terkejut, seseorang dengan
sangat cepat tiba-tiba saja sudah ada di
belakangnya. Edo Tensei hokage kedua.
Hokage kedua muncul, menggunakan
Hiraishin Giri, mengarahkan kunai untuk
menusuk tubuh Madara.
Sayangnya, serangan hokage kedua masih
belum cukup cepat. Madara menepis tangan
hokage kedua dan balas menyerang.
Di sisi Gaara, ia bergegas menuju tempat
Naruto masih rebah. "Sekarang adalah
kesempatanku!" Gaara kemudian
menggendongnya dan sebisa mungkin
menjauhkannya dari tempat itu. "Aku tak
akan membiarkanmu mati!" ucap Gaara
dalam hati. "Tidak akan!!" ucapnya lagi.
Kembali ke sisi Madara, entah bagaimana
hokage kedua kini sudah tampak rebah,
dengan besi-besi hitam menusuk dirinya.
Sementara, Madara berdiri tegak di
hadapannya.
"Bertindak saat musuhmu berpikir kalau dia
sudah menang, kalau ingatanku benar, kau
sering melakukan hal itu, kan.." ucap Madara.
"Selalu menjadi orang yang pintar, mencoba
untuk mencari keuntungan saat aku
bertarung menghadapi anak-anak itu.."
"Fufufu.. tapi sepertinya langit masih
berpihak padaku.." Madara tertawa.
"Pernah dijuluki sebagai shinobi tercepat,
tapi coba lihat betapa menyedihkannya
dirimu saat ini.." hokage kedua tak berdaya
sama sekali. "Ada alasan kenapa kakakmu
tak bisa mengeluarkan kekuatanmu yang
sesungguhnya.."
"Mungkin ini kebetulan.. mungkin juga
takdir.. yang pasti perbedaan kekuatan
antara kita sudah sangat jauh saat ini.
Terlebih, aku telah mendapat mata baru.. "
Madara sangat yakin dengan kekuatannya.
Di sisi Sasuke, tampak kini ia sedang berada
di atas elangnya, bergerak mendekat ke
pusat pertempuran dengan membawa
sesuatu yang baru.
Flashback..
"Tunggu!" hokage pertama yang tak bisa
bergerak akibat batangan besi hitam itu
memanggil Sasuke. "Uchiha muda, biarkan
aku.. memberimu sebuah jutsu.." ucapnya.
Sasuke menghentikan langkahnya dan
berbalik ke arah Hashirama, "Sebuah jutsu?"
"Ya.." ucap Hashirama. "Madara telah
mengambil chakra senjutsu milikku, jutsu
yang akan kuberikan ini adalah teknik untuk
mengikatnya.." jelasnya.
"kalau begitu kurasa sebaiknya kau saja
yang melakukannya, kau kan Edo Tensei..
yang paling ingin kulakukan sebenarnya
adalah mencabut besi-besi hitam yang
menusukmu itu.." ucap Sasuke.
"Besi-besi ini telah menembus titik pusat
chakraku, yang artinya tak akan ada
kesempatan bagiku untuk memulihkan
chakra kembali. Dan kurasa.. menyentuhnya
bukanlah pilihan yang tepat.." ucap
Hashirama. "Aku akan mentransfer seluruh
chakraku yang tersisa padamu, tolong
hentikan Madara.."
"Kenapa memintaku, seorang Uchiha?"
Sasuke masih ragu.
"Kau mengingatkanku padanya.. adik
Madara.. Uchiha Izuna.." ucap Hashirama.
"Lalu memangnya kenapa? apa itu ada
hubungannya dengan menghentikan
Madara?"
"Madara sebenarnya orang yang baik, ia
sangat mencintai adiknya.. itulah kenapa aku
akan mempercayakan kesempatan ini
padamu.. kalau yang melakukannya adalah
kau, mungkin kau akan bisa
menghentikannya tanpa menggunakan
kekerasan.."
Sasuke kemudian terdiam.
"Sekarang, berdirilah di depanku.." pinta
Hashirama, dan flashback pun berakhir.
Kembali ke sisi Madara, tampak hokage
kedua masih dalam suatu kondisi di mana ia
tak bisa melepaskan diri.
"Jujur saja, sudah lama sekali aku
menantikan saat ini.." ucap Madara. "Kau..
kaulah yang sudah membunuh Izuna.."
"Sekarang aku tak lebih dari sekedar mayat
hidup, apapun yang kau lakukan saat ini
padaku akan percuma saja.." ucap hokage
kedua. "Kenapa kau begitu ingin hidup
kembali? zaman kita sudah lama berakhir.."
"Aku ingin menerushkan Hashirama yang
telah gagal.. dalam menciptakan negara.."
ucap Madara. "Negara yang sudah berada di
ambang kematian membutuhkan penawar.."
"Lalu maksudmu.. Mugen Tsukuyomi itu
adalah penawar?"
"Tepat sekali.." ucap Madara. "Negara yang
Hashirama ciptakan penuh dengan
pertentangan yang memalukan. Orang-orang
mencari kedamaian, namun di saat yang
sama menimbulkan peperangan.."
"Itulah dua sisi yang hanya dimiliki oleh
manusia. Mencari kedamaian melalui
pertumpahan darah, seolah telah menjadi
seperti dua sisi pada koin yang sama.."
Madara kemudian teringat akan saat-saat
terakhirnya dulu, detik-detik terakhir ketika
Hashirama mengalahkannya. Saat itu,
Hashirama berkata padanya, "Tak peduli
meski itu temanku, saudaraku, atau bahkan
anakku.. pengkhianat desa tak bisa
dimaafkan.."
"Untuk melindungi sesuatu, hal lain harus
dikorbankan.." itulah inti yang masih Madara
ingat sampai saat ini.
"Begitulah, kalau bukan seperti itu, kita sebut
saja sebagai.. dunia impian.."
"Tujuanmu cukup jelas.." hokage kedua
memasang senyuman tak jelas. "Tapi.."
"Itu bukanlah mimpi yang seharusnya kau
kendalikan!!" hokage kedua menyemburkan
api yang kemudian membakar tangan kiri
Madara. Dan bersamaan dengan itu, Sasuke
yang sudah dekat melompat dari atas
burungnya.
"Sekarang!" Sasuke bersiap.
"!!" Madara cepat, menggunakan Rinegannya
dan tiba-tiba saja Sasuke tak bisa bergerak.
Entah bagaimana, Sasuke Madara buat tak
bisa menggerakkan seujung jari pun.
"Dunia ini.. dunia yang diciptakan oleh
Hashirama.. penuh dengan hal-hal ganjil dan
ketidak konsistenan.." ucap Madara.
"SIal.. apa-apaan ini!?" dalam hati Sasuke tak
mengerti dengan apa yang tubuhnya alami.
"Untuk melindungi sesuatu, kau harus
mengorbankan hal lain.." Madara yang telah
memadamkan api di tangan kirinya
mencabut pedang Sasuke yang tadi terjatuh,
kemudian mengarahkannya tepat ke jantung
Sasuke.
"Jangan melakukan itu, Madara!!" ucap
Tobirama. "Itu hanya akan.."
Jlebb... Madara tak peduli. Madara menembus
jantung Sasuke dengan pedangnya sendiri.
"Tak peduli meski itu temanku, saudaraku,
atau bahkan anakku.."
"Aku sudah memberimu banyak waktu
untuk melakukan sesuatu.." ucap Madara.
"menyedihkan sekali.."

bersambung 662 :)